Selasa, 09 Februari 2010

Jumat, 05 Februari 2010

MATERI KELAS 1

BAB 1
APRESIASI KARYA SENI RUPA 1

A. Pengenalan Karya Seni Rupa
Seni merupakan bagian dari kebudayaan manusia yang telah cukup lama muncul dan terus berkembang hingga saat ini.
Seni diciptakan oleh manusia. Oleh sebab itu, seiring dengan perkembangan zaman dan kemampuan manusia maka senipun ikut berkembang. Dalam hal ini seni sangat ditentukan oleh kepekaan indriawi, pengetahuan seni, kepekaan apresiasi, kepekaan rasa estetika (keindahan), artistik, dan etika (moral).

SENI adalah: Suatu aktifitas manusia untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan.

Dalam seni rupa, terdapat beberapa unsur:
Titik
Garis
Warna
Tekstur

1. Sifat Dasar Karya Seni

Sifat-sifat dasar karya seni meliputi:
Unik/Kreatif
Unik artinya Baru, tiada duanya, dan belum ada sebelumnya.
Unik dapat diartikan pula lain dari yang lain, baik bentuk, media, gagasan, atau unsure yang lain.

Individual (Pribadi)
Pribadi/individual berarti: Hanya milik seniman penciptanya. Hal ini dikarenakan setiap seniman memiliki cara/teknik, gagasan, pandangan dan pengalaman yang berbeda.

Survival
Maksudnya adalah: Karya seni akan tetap abadi dan dikenang sepanjang masa, meskipun si penciptanya telah tiada.

2. Prinsip dan Unsur Seni Rupa
Terciptanya karya seni rupa tidak lepas dari suatu hal yang mendasari kreativitas tersebut, yaitu adanya prinsip dan unsure seni rupa.

Prinsip Seni Rupa
Berikut ini adalah beberapa prinsip seni rupa yang harus kamu perhatikan dalam menciptakan suatu karya seni rupa.

1) Unity (Kesatuan)
Unity adalah: Kesatuan yang diutamakan melalui ukuran-ukuran, warna, letak dan perbedaan.

2) Balance (keseimbangan)
Balance adalah: Kesesuaian materi-materi dari ukuran berat dan memberi tekanan pada stabilitas suatu komposisi dalam karya seni.

3) Harmony (Keselarasan)
Harmony adalah: Tatanan ragawi yang merupakan produk transformasi atau pemberdayaan ide-ide dan potensi bahan dan teknik tertentu dengan berpedoman pada aturan-aturan local, baik warna maupun bentuknya.

4) Contrast ( pertentangan)
Contras adalah: Perbedaan yang mencolok, baik bentuk atau warnanya, tetapi tetap memiliki keindahan.

5) Rhythm (Irama)
Rhythm adalah: Urutan atau perulangan yang etratur dari sebuah elemen atau unsure-unsur seni rupa, misalnya perulangan bentuk atau warna.

6) Intensity (kesungguhan)
Intensity adalah: Kesungguhan dalam memberi corak warna yang sesuai dengan karakter karya itu sendiri. Misalnya: kesan dramatis, menyedihkan dll.

Unsur Seni Rupa
Terciptanya sebuah karya seni rupa tidak akan terlepas pula dari unsure/elemen pendukungnya, seperti:
1) Noktah/titik
Adalah: Goresan langsung dan sekali dari suatu alat tertentu.

2) Garis
Adalah: Gabungan dari noktah-noktah yang berimpitan atau berdekatan.
Garis memiliki watak, misalnya; garis lurus yang tegak berwatak kuat, kokoh, kekar. Garis yang berwatak lembut dan luwes adalah garis lengkung dan garis mendatar.

3) Bidang
Adalah: Gabungan dari garis-garis.

4) Bentuk
Adalah: Gambaran figure, dapat berupa dua dimensi atau tiga dimensi.

5) Tekstur
Adalah: Kesan bahan atau rasa bahan.

6) Warna
Adalah: Kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya.

3. Tema, Bentuk, dan Makna suatu Karya Seni Rupa.
Seni memiliki tiga komponen utama, Yaitu: Tema, Bentuk dan Isi.

Tema
Adalah: Dasar cerita atau pokok pikiran yang dipakai sebagai dasar penciptaan sebuah karya seni.

Bentuk
Adalah: Wujud yang ditampilkan atau yang tampak sehingga dapat dilihat dan diraba.
Bentuk dalam seni rupa dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
- Bentuk Figuratif, adalah: Bentuk yang sesuai dengan keadaan aslinya (realistis).
- Bentuk Nonfiguratif, adalah : Bentuk alam yang telah diubah sehingga tidak sesuai dengan keadaan aslinya.

Mengubah bentuk-bentuk yang ada dialam dapat melalui berbagai cara, diantaranya;
- Stilasi (digayakan), contohnya: Wayang kulit merupakan stilasi dari figure manusia.
- Deformasi adalah: Perubahan bentuk atau wujud dari yang baik menjadi kurang baik.
- Distorsi adalah: Pemutar balikkan aturan. Contohnya: Lukisan manusia yang dibuat tidak proporsional ukuran-ukuran organ tubuhnya.

c. Isi (Makna)
Karya senirupa harus memiliki makna atau arti simbolis, contohnya: Lukisan zaman prasejarah yang terdapat didinding gua berupa gambar seekor babi, gambar ini mengandung makna simbolis, yaitu: permohonan agar dalam berburu dihutan mendapatkan hasil tangkapan yang banyak. Kehadiran lukisan tersebut dipakai sebagai alat atau sarana upacara ketika akan berburu kehutan.

B. Keragaman Jenis Karya Seni Rupa Nusantara
Karya seni rupa sangat dipengaruhi oleh berbagai factor seperti kondisi dan budaya masyarakat setempat. Oleh sebab itulah, karya seni rupa yang terbentuk pun mempunyai keragaman.
Keragaman karya seni rupa Nusantara dapat kita golongkan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:
1. Seni Lukis
2. Seni Patung
3. Seni Dekorasi
4. Seni Ilustrasi
5. Seni Reklame
6. Seni Kaligrafi
7. Seni Kriya
8. Seni Arsitektur
9. Seni Grafis

1. Seni lukis
Adalah: Karya seni dua dimensi yang merupakan ungkapan rasa estetis dan didalamnya terdapat unsure seni rupa, yaitu garis, bidang, bentuk, warna, tekstur dan gelap terang.

Seni lukis sudah ada sejak zaman prasejarah, terbukti dengan adanya lukisan cap tangan didinding gua leang-leang Sulawesi Selatan. Begitu pula dengan penemuan lukisan babi hutan, cecak, kadal dan biawak.
Lukisan pada zaman prasejarah umumnya berkaitan dengan fungsi Spiritual, yaitu Animisme dan Dinamisme.
Setelah ajaran Hindu-Budha dan Islam masuk, zaman seni lukis mulai berkembang, media yang digunakan pun berubah, sebelumnya menggunakan dinding-dinding gua berubah menjadi menggunakan kulit dan kanvas.

2. Seni Patung
Seni Patung Adalah: Karya seni 3 Dimensi yang dapat dinikmati dari banyak arah.
Sama seperti karya seni lukis, seni patung juga merupakan salah satu cabang seni rupa yang tertua, yaitu sejak zaman prasejarah.

3. Seni Dekorasi
Kata dekorasi berasal dari kata decorate yang artinya menghiasi.

Jadi Seni Dekorasi Adalah: Karya seni rupa yang berhubungan dengan hias menghias, baik dalam ruang 3 dimensi maupun 2 dimensi (datar).
Tujuan dari Seni Dekorasi adalah: Menata secara estetis, mengatur, atau menambah suatu ornament pada benda pakai tanpa merusak fungsi benda itu.

4. Seni Ilustrasi
Kata ilustrasi berasal dari bahasa Latin,yaitu illustrate yang artinya Menjelaskan.
Jadi Ilustrasi adalah: Suatu bentuk ungkapan visual dari gagasan, peristiwa, cerita, kejadian dan situasi.

C. Apresiasi Karya Seni Rupa Nusantara Daerah Setempat Berdasarkan Bentuk dan Teknik Pembuatan
Apresiasi berasal dari bahasa inggris, to-apreciate (menghargai), Apreciation adalah Penghargaan. Jadi Apresiasi seni adalah: Menghargai suatu karya seni.

Menilai suatu karya seni rupa adalah: memberikan apresiasi terhadap karya tersebut.
Jadi yang dimaksud Apresiasi adalah: Mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk belukhasil seni serta peka terhadap unsure-unsur yang ada didalamnya sehingga mampu menikmati dan menilai karya dengan semestinya.

Ada 3 unsur penting didalam proses apresiasi, yakni sebagai berikut:
Seniman yang menciptakan suatu karya seni rupa
Karya Seni, yaitu objek yang dihasilkan oleh seniman.
Pengamat Seni, yaitu orang yang memberikan apresiasi terhadap suatu karya seni.

Proses Apresiasi:
Pengamatan
Penghayatan
Evaluasi
Apresiasi



BAB 2
EKSPRESI DIRI MELALUI KARYA SENI RUPA 2
A. Menggambar Objek
Menggambar Bentuk adalah: Menggambar benda seperti yang terlihat oleh mata kita. Atau menggambar sesuatu benda ke atas bidang gambar sesuai dengan wujud aslinya.

Gaya dalam Menggambar
a. Menggambar Ekspresif
Adalah: Menggambar objek yang merupakan ungkapan jiwa, pikiran, dan perasaan terhadap sesuatu hal.
b. Menggambar Detail
Adalah: Menggambar objek dengan sedetail-detailnya. Sebagai contoh, jika kamu menggambar orang maka kamu akan menggambar orang tersebut secara lengkap sampai kebagian yang terkecil.
c. Menggambar Imajinatif
Adalah: Belajar Mengungkapkan imajinasi dalam sebuah gambar.

Peralatan dan Bahan untuk Menggambar
- Pensil
- Krayon/oil pastel
- Cat
- Tinta Cina
- Palet, adalah: Wadah untuk menaruh/mengaduk cat.
- Kuas
- Kertas Gambar

Warna dalam Menggambar
Secara umum, warna dapat kita bedakan menjadi beberapa macam:
- Warna Pokok
Adalah: Warna yang tidak dihasilkan dari campuran warna lain.
Warna pokok terdiri atas warna merah, biru, kuning.

- Warna Sekunder
Adalah: Warna yang kita peroleh dari hasil campuran dua warna pokok.

- WarnaTersier
Adalah: Warna yang diperoleh dengan mencampurkan dua warna sekunder.

- Warna Shade dan Tint
Warna Shade adalah: Warna yang tercampur hitam.
Ciri warna shade adalah: Menghitam dan mengusam.
Contohnya: warna hijau botol.

Warna Tint Adalah: Warna yang tercampur Putih.
Ciri warna Tint: Memutih, memucat dan memberi kesan melembut.
Contohnya: Merah jambu.

Teknik Menggambar
Teknik Menggambar ada beberapa jenis;
a. Teknik Garis Linier
Adalah; Teknik menggambar dengan cara membuat terlebih dahulu sketsa dan garis-garis sebagai pembentuk wujud objek yang akan digambar.

b. Teknik Arsir
Adalah; Teknik menggambar dengan menarik garis kecil-kecil sejajar untuk mendapatkan efek bayangan ketika kamu akan menggambar atau melukis.

c. Teknik Dusel
Adalah; Teknik menggambar yang menggunakan pensil gambar pada posisi miring.

d. Teknik Titik-titik (Pointilis).
Adalah; Teknik menggambar dengan menggunakan titik-titik yang memberikan kesan bayangan.

e. Teknik Blok Gambar
Adalah; Teknik menggambar dengan cara mewarnai seluruh gambar.

B. Merancang Karya Seni Rupa
Karya Seni Murni Adalah; Karya seni yang diciptakan hanya untuk kepuasan batin saja.
Seni Murni disebut juga Fine Art atau Pure Art.

Karya Seni Terapan adalah; Karya seni yang selain dibuat selain bertujuan untuk dinikmati keindahannya, tetapi juga memiliki tujuan lain. Misalnya, karya seni itu dibuat untuk keperluan sehari-hari, sebagai simbol, atau alat komunikasi
Seni Terapan disebut juga Applied Art atau Usefull Art.







MATERI KELAS 3

BAB I
APRESIASI KARYA SENI RUPA 1

Dahulu, ketika kita mendengar kata atau istilah Seni Rupa yang terbayang dalam benak kita adalah aktifitas menggambar. Padahal, kenyataannya lebih dari sekedar aktifitas menggambar jika dilihat dari keragaman bentuk, tema dan teknik pembuatannya.

Unsur-unsur pendukung seni rupa dapat berupa:
1. Garis
2. Warna
3. Bentuk
4. Tekstur
Unsur-unsur tersebutlah yang kemudian diolah melalui gagasan kreatif seniman dan kemampuan teknik dengan mempertimbangkan Prinsip-prinsip Seni.

Prinsip Seni meliputi:
1. Keseimbangan
2. Keselarasan
3. Kesatuan
4. Kontras
5. Irama
6. Pusat Perhatian dan
7. Kesungguhan dalam menyelaraskan karya.

A. Beragam Karya Seni Murni Daerah
Kalian pasti ingat pengertian Karya seni bila ditinjau dari bentuknya, karya seni jika ditinjau dari bentuknya terdiri dari karya 2 dimensi dan 3 dimensi.

1. Pengertian Karya seni jika ditinjau dari bentuknya:
a. Karya 2 Dimensi adalah: Karya seni yang memiliki ukuran panjang dan lebar.
b. Karya 3 dimensi adalah: Karya seni yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi/volume atau kedalaman.

2. Pengertian Karya seni ditinjau dari sifatnya:
a. Karya seni murni adalah: Karya seni yang diciptakan hanya untuk kepuasan batin sipelukis.
b. Karya seni terapan adalah: Karya seni yang diciptakan dengan tujuan untuk diperjual belikan kepada konsumen.

Jika kamu pehatikan, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Perbedaan dalam kondisi geografis, social, ekonomi dan budaya telah menciptakan karya seni daerah yang khas. Dengan demikian kita dapat dengan mudah melihat darimana karya seni tersebut berasal dengan memperhatikan ciri-ciri khas yang terdapat di dalamnya. Berikut ini adalah contoh seni daerah yang berasal dari suku dayak.

1. Seni Pahat Patung Dayak
Salah satu patung khas dari suku dayak adalah patung blontang.
Ciri-ciri dari patung ini adalah:
- Terbuat dari kayu ulin
- Tinggi 4-5 meter
- Berwujud manusia
Patung Blontang dibuat sebagai batu nisan bagi keluarga suku dayak yang sudah meninggal. Patung tersebut dibuat dengan tujuan untuk mengantar arwah yang meninggal.

Patung Dewa Dewi
Ciri-ciri dari patung dewa dewi
- menggunakan motif dan ornament unsur-unsur alam, seperti manusia, tanaman dan hewan. Salah satu motif yang terkenal adalah motif burung enggang.

2. Seni Arsitektur Khas Bali
Arsitektur bali bukanlah sekedar arsitektur bangunan biasa. Didalam arsitektur bali terkandung konsep-konsep dasar yang mempengaruhi cara penyusunan bangunannya.
Konsep-konsep tersebut meliputi:
a. Konsep ruang atau Tri Loka dan Tri Angga.
b. Konsep orientasi kosmologis atau Nawa Sanga dan Sang Mandala.
c. Konsep Keseimbangan Kosmologis atau Manik Ring Cucupu
d. Konsep Proporsi dan Skala Manusia.
e. Konsep Court, Open Air.
f. Konsep Kejujuran bahan bangunan.

Konsep Tri Loka atau Tri Angga merupakan konsep ruang yang membagi arsitektur tradisional bali dalam 3 bagian, seperti:
- Bagian ruang utama yang memiliki kedudukan tinggi (kepala)
- Bagian Madya (tengah)
- Bagian Nista (terletak dibawah)

Dalam arsitektur khas bali terdapat ruang pemujaan yang terletak dibagian utara dan timur bagunan, tempat pemujaan tersebut disebut Pemerajaan.
Pembagian ruangan dalam arsitektur khas bali seringkali dikaitkan dengan unsure mistis. Senagai contoh adalah tembok pemisah yang terdapat didekat pintu masuk bangunan. Tembok pemisah tersebut berfungsi sebagai penghalang agar pengaruh jahat tidak masuk kedalam rumah. Tembok pemisah tersebut disebut aling-aling.

Beberapa contoh motif ukiran khas bali adalah:
- Manusia dalam pose tangan berdoa menangkup satu sama lain.
- Motif dewa-dewi dalam ajaran Hindu.
- Motif bung-bunga khas bali seperti kembang sepatu, jepun, tanjung dan kembang kertas.
- Sulur-sulur pohon merambat.

Sikap Apresiasi terhadap Keunikan Gagasan dan Teknik Seni Rupa.
Pengertian Apresiasi adalah: Kemampuan seseorang dalam menilai, memahami, menghayati tanpa kehilangan rasa simpati kita terhadap karya seni itu.

Tahapan seseorang melakukan Apresiasi terhadap sebuah karya seni adalah sebagai berikut:
Pengamatan
Pada tahap ini, apresiator dapat langsung berinteraksi dengan obyek melalui indra penglihatan.
Penghayatan
Apresiator mulai memahami nilai-nilai estetis didalam obyek tersebut sehingga ia merasakan telah menyatu didalam karya tersebut.
Evaluasi
Apresiator telah dapat menilai bobot estetika ,elalui kritik, baik lisan maupun tulisan.
Apresiasi
Apresiasi adalah: Proses penilaian secara total.

Teknik-teknik pada penciptaan Karya seni Rupa.
Ada banyak teknik yang digunakan dalam menciptakan Karya Seni, meliputi
Teknik melukis
Teknik Memahat atau mengukir
Teknik Anyaman
Teknik Menempel
Teknik Susunan
Teknik Butsir
Teknik Cetak/cor
Teknik Celup
Teknik Sungging
Teknik Sablon

Salah satu hasil karya seni lukis daerah yang terkenal karena keindahan dan keunikan tekniknya adalah seni lukis kaca dari Cirebon. Motif yang digunakan untuk seni lukis kaca ini adalah tokoh-tokoh wayang.


BAB II
EKSPRESI DIRI MELALUI KARYA SENI RUPA 1

Unsur-unsur seni rupa terdiri dari:
- Titik
- Garis
- Bidang
- Bentuk
- Tekstur
- Warna

Memilih Unsur Seni Rupa untuk Dikembangkan Menjadi Karya Seni Rupa.
Masing-masing warna memiliki tersendiri;
Merah
Sifat:
- Menggairahkan
- Hangat
- Kuat
- Manusiawi
Efek yang ditimbulkan dari warna merah:
- Agresif
- Menggelisahkan
- Kasar dan Menentang
- Menonjol

Kuning
Sifat:
- Riang
- Bercahaya
- Kuat
- Halus
Efek yang ditimbulkan dari warna kuning;
- Sombong
- Silau
- Sukar di Kombinasi

Hijau
Sifat:
- Tenang
- Gembira
- Nyaman
- Alami
Efek yang ditimbulkan dari warna hijau:
- Umum
- Membosankan

Biru
Sifat:
- Nyaman
- Tenteram
Efek yang ditimbulkan dari warna Biru;
- Dingin

Putih
Sifat:
- Suci
- Agung
- Bersih
Efek yang ditimbulkan dari warna Putih;
- Silau
- Tidak Beremosi

Ungu
Sifat:
- Agung
- Wibawa
Efek yang ditimbulkan dari warna ungu;
- Angkuh

Abu-Abu
Sifat:
- Tertib
- Santai
- Romantis
Efek yang ditimbulkan dari warna Abu-Abu;
- Redup
- Seram
- Membosankan
- Tidak menarik

Jingga
Sifat:
- Gembira
- Akrab
- Ramah
- Kuat
Efek yang ditimbulkan dari warna jingga;
- Keras
- Menyolok
- Mengacaukan

Cokelat
Sifat:
- Kokoh
- Mantap
- Dapat dipercaya
Efek yang ditimbulkan dari warna cokelat;
- Janggal
- Kaku
- Kotor

Ekspresi Diri Melalui Karya Seni Rupa
Ekspresi Diri adalah:

Mencoba untuk mengungkapkan, mencurahkan apa yang kita rasakan, kita inginkan kedalamsuatu bentuk karya seni.

Menggambar adalah:
Memindahkan suatu obyek, bentuk atau benda kebidang datar dengan bantuan garis dan warna.

Melukis adalah:
Memindahkan suatu obyek atau bentuk kebidang datar dengan bantuan garis dan warna denganmempertimbangkanimajinasi, gagasan, daya fantasi, kemampuan teknik atau karakter pencipta, serta melalui proses perenungan atau pengalaman estetika yang dimilikinya.


BAB III
APRESIASI KARYA SENI RUPA 2

Seni selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan setiap seniman selalu ingin menampilkan sesuatu yang baru dan belum ada sebelumnya. Hal ini disebabkan karena seni bersifat: unik, universal, individual, ekspresif dan survival.

Unik berarti: Baru dan lain dari yang lain, baik dalam bentuk, tema, teknik atau media yang dipakai.

Universal berarti: Karena seni dapat dinikmati oleh setiap manusia.

Individual berarti: Setiap seniman memiliki ciri-ciri khusus yang merupakan citra dari dari dirinya.

Ekspresif berarti: Karena seni merupakan curahanide dan perenungan dari pengalaman dan perasaan seniman yang kadang menjadi suatu misteri bagipenikmatnya.

Survival berarti: Karya seni abadi dan dapat dinikmati sepanjang masa.

Mengidentifikasi Karya Seni Rupa Murni Daerah
Keragaman karya seni rupa daerah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya.
Karya seni daerah lainnya yang terkenal adalah seni lukis dari Bali. Ada dua daerah dipulau Bali yang menjadi pusat dari seni lukis Bali. Bahkan kedua daerah tersebut telah memunculkan gaya khas Balinya, Yaitu gaya Batuan dan Gaya Ubud. Seni Lukis Ubud mempunyai motif yang menggambarkan pewayangan seperti Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa merupakan obyek yang banyak dilukis. Hal tersebut berhubungan dengan fungsi seni lukis yang dipakai untuk keperluan adapt, pura dan puri.
Seni lukis menarik lainnya dapat kita temukan didaeah Cirebon. Daerah tersebut mempunyai teknik melukis yang berbeda dengan teknik lukis dari daerah lainnya, yaitu Seni Lukis Kaca (Gass Painting). Lukisan tersebut menggunakan media utama kaca sebagai kanvasnya dan teknik melukisnya pun terbalik (dilukis pada bagian belakan/bawah).

Ragam Tema dan Teknik Dalam Karya Seni Rupa.
Pada zaman purba, tema yang digunakan adalah karya seni yang dapat menghubungkan manusia dengan roh nenek moyang dan kekuatan gaib pada benda-benda yang diyakini memiliki kekuatan seperti benda-benda persembahan kepada dewa.
Seiring perkembangan peradaban , manusia pun semakin maju jalan pemikirannya. Kemunculan agama sangat mempengaruhi semua aktifitas manusia.
Zaman Hindu dan Budha memberi nuansa tersendiri dalam hal kepercayaan hubungan manusia dengan Sang Pencipta yang diyakini memberi kedamaian dalam kehidupan manusia. Beberapa peninggalan zaman Hindu dan Budha antara lain berupa Candi, Wihara dan Patung budha.
Oleh Karena itu, pada zaman Hindu budha tema yang diangkat dalam penciptaan karya seni adalah hubungan manusia dengan Tuhannya. Dilanjutkan dengan datangnya agama Nasrani dan Islam yang masih mengangkat tema yang sama.
Peninggalan pada zaman setelah kedatangan Nasrani dan Islam antara lain dalam bentuk lukisan kaligrafi, masjid-masjid kuno, gereja-gereja dan arsitektur rumah ibadah. Pada masa itu rumah ibadah dibangun megah, menjulang dan bersifat agung yang memiliki makna simbolik menghormati kebesaran Sang Pencipta.

1. Zaman Prasejarah
Sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia sudah mulai menggoreskan berbagai gambar didinding-dinding gua tempat tinggal mereka. Pada masa kini, kita dapat menjumpai berbagai peninggalan tersebut pada dinding-dinding gua yang kemungkinan pernah mereka tempati.
Mereka membuatlukisan tersebut dari bahan-bahan yang sederhana seperti arang atau kapur. Mereka juga menggunakan warna yang berasal dari tumbuh-tumbuahan yang ditumbuk aatau dikunyah. Obyek yang mereka gambar juga masih berhubungan dengan alam.

2. Zaman Klasik
Pada zaman klasik manusia mulai membuat lukisan dengan meniru bentuk-bentuk yang ada di alam. Gambar yang dihasilkan sangat mirip dengan obyek asli yang dilukis. Pada masa itu, manusia menyadari bahwa berkomunikasi dengan gambar dalam beberapa hal tampak lebih efektif dari pada secara lisan.
Teknik melukis yang berkembang pada masa klasik ini adalah teknik impasto. Teknik ini menggunakancat yang dilapiskan sangat tebal diatas kanvas sehingga goresan yang dihasilkan sangat jelas terlihat. Pelukis yang menggunakan teknik ini adalah Rembrant. Pada era modern, teknik impasto kembali digunakan oleh pelukis Vincent van Gog.

3. Zaman Pertengahan
Pada zaman ini manusia sudah mulai mengenal agama dan religi. Seni lukis pun umumnya dibuat untuk kepentingan keagamaan.

4. Zaman Renaissance
Zaman Renaissance muncul akibat Revolusi dari zaman kegelapan (Gotik) yang pada masa itu menggambarkan kegelapan. Setelah kekalahan bangsa Turki yang menguasai eropa pada masa gotik, para ilmuwan dan budayawan pun banyak yang kembali menempati benua eropa termasuk pelukis dan ilmuwan (scince).
Tokoh-tokoh seniman yang terkenal pada zaman renaissance adalah: Tommasi, Donatello, Leonardi da vinci, Michaelangelo dan Raphael.
Salah satu teknik yang berkembang pada masa Renaissance adalah Trope-l’oel yang menghasilkan karya lukis dengan bagian detail yang nyata sehingga orang yang melihat lukisan itu dapat saja tertipu karena mengira bagian gambar tersebut bukanlah lukisan.
Selain teknik Trope-l’oel, adapula teknik yang manual pada masa Renaissance, yaitu teknik Sfumato Teknik ini dilakukan dengan melapiskan warna-warna yang berdekatan untuk menciptakan efek kedalaman, volume, dan bentuk. Teknik Sfumato sering digunakan Leonardo da Vinci dalam karya lukisannya.

a. Pengertian Aliran Seni Rupa.
Adalah: Corak penampilan karya seniman dalam mengungkapkan ide, perenungan dan pengalaman batin estetikanya yang didalamnya tersirat cirri khas atau citra dari karakter seniman tersebut.

b. Aliran Seni Rupa Nusantara dan Mancanegara
1) Aliran Klasik
Aliran Klasik adalah: Aliran atau gaya seni rupa yang obyeknya dibuat dekoratif dan mendetail, kesan kesulurahan elegan (indah). Tokoh aliran ini adalah: Mariset Boucher, Watteau, dan Ingres.

2) Aliran Neoklasik
Aliran ini merupakan kelanjutan dari Aliran Klasik.
Ciri-ciri aliran ini adalah:
- Terikat pada norma-norma intelektual
- Bentuknya selalu seimbang dan harmonis.
- Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
- Raut muka tenang berkesan agung.
- Berisi cerita tentang lingkungan istana.
- Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah: Jaques Louis Davis.

3) Aliran Romantisme
Aliran romantisme merupakan penentang aliran Neoklasik yang cenderung statis, membuat tenang dantak bergerak.
Ciri-ciri aliran Romantisme adalah:
- Temanya tenyang cerita kejadian yang dahsyat cenderung emosional.
- Penuh gerak serta dinamis.
- Warna bersifat kontras dan meriah.
- Pengaturan kompisisi hidup.
- Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah: Theodore Gericault, Raden Saleh, Eugene Delacroix, Jean Baptise, Hnry Roussean dan Jean Francois.

4) Aliran Realisme
Alan Realisme adalah: Aliran yang objeknya berupa kenyataan yang ada (real) tentang kehidupan masyarakat, temanya tentang kesedihan, kemiskinan dan bencana.
Aliran ini merupakan penentang aliran neoklasik yang melebih-lebihkan dari kenyataan yang ada.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah; Hendra Gunawan, Sudarso, Jeihan, Barli, Gustave Courbet, George Hendrik Breitner, Jean Francois Millet.

5) Aliran Natural
Aliran Natural adalah; Suatu aliran Seni Lukis yang mengambil objek tentang alam.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah; Basuki Abdullah, Abdullah SR, Pirngadi, Rembrandt, Frans Hill, Raden Saleh dan Leonardo da Vinci.

6) Aliran Impresionisme
Aliran Impresionisme adalah; Aliran yang objeknya berupa kesan sesaat.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah; S.Sudjojono, Claude Monet, Edgar Degas, Renoir dan Paul Cezane.

7) Aliran Ekspresionisme
Aliran Ekspresionisme adalah; Aliran yang objeknya merupakan curahan jiwa saat itu.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah; Affandi, Vincent Van Gogh dan Trubus.

8) Aliran Kubisme
Adalah; Suatu aliran seni lukis yang objeknya menggunakan bentuk dasar geometri seperti lingkaran, segi empat, segi tiga dan sebagainya.
Tokoh; Pablo Picasso, Juan Gris, dan George Braque.

9) Aliran Fauvisme
Adalah; Aliran yang objeknya berupa bentuk pipih (dua dimensi)
Tokoh-tokoh aliran ini; Henri Matisse dan Henri Rousseau.

10) Aliran Surealisme
Adalah; Aliran seni rupa yang objeknya nyata, tetapi dilebih-lebihkan sehingga tidak masuk akal.
Tokoh-tokoh aliran ini; Salvador Dali, Ivan, Joan Miro dan Marc Chagal.

11) Aliran Dadaisme
Adalah; Aliran yang objeknya menampilkan suatu yang lucu, naif, menggelikan dan mengandung keindahan kanak-kanak yang murni.

12) Aliran Abstrak
Adalah; Aliran yang objeknya tidak ada di alam ini.

Aliran ABSTRAK ada 2 macam;
Abstrak Geometri
Adalah; Lukisan yang berupa komposisi garis, warna dan bidang-bidang yang tersusun indah.

Abstrak Ekspresif
Adalah; Lukisan yang berupa ungkapan murni dari sentuhan imajinatif.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah; Piet Mandrian, Kandinsky dan Wassily.

13) Aliran Pop Art
Adalah; Lukisan yang memberikan kesan keseluruhan berupa sindiran, karikatural, humor, dan apa adanya.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah; Richard Hamilton dan Tom Waselman.


BAB III
PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN PAMERAN/PERGELARAN


A. Pengertian Pameran/Pergelaran
Dalam arti luas Pameran dan Pergelaran adalah; Suatu kegiatan yang mempertunjukkan sesuatu kepada masyarakat luas agar mendapat tanggapan dan penilaian.

Kata Pameran dan Pergelaran memiliki perbedaan arti;
Pameran; benda yang dipamerkan bersifat Statis atau Diam.
Pergelaran; benda yang dipamerkan/dipertunjukkan bersifat Dinamis atau Bergerak.

B. Jenis-jenis Pameran/Pergelaran
Berdasarkan Jenis Karya ada dua macam;
1. Pameran Homogen
Adalah; Kegiatan yang mempertunjukkan satu jenis karya saja.
2. Pameran Heterogen
Adalah; Kegiatan yang mempertunjukkan berbagai jenis karya atau campuran.

Berdasarkan Jumlah Peserta;
1. Pameran Tunggal
Adalah; Pameran/Pergelaran yang hanya mempertunjukkan karya seorang seniman saja.
2. Pameran Kelompok
Adalah; Pameran/Pergelaran yang mempertunjukkan beberapa karya seniman.

C. Fungsi Pameran
1. Media Ekspresi Diri
2. Media Komunikasi
3. Media Pengembangan Bakat
4. Media Apresiasi

D. Perencanaan dan Pengorganisasian Pameran/Pergelaran
Prinsip-prinsip perencanaan Pameran/Pergelaran meliputi;
1. Planning (perencanaan)
2. Organizing ( Pengorganisasian/pengelolaan/pengaturan)
3. Acting ( Pelaksanaan)
4. Controlling (Pengawasan)

Tahapan-tahapan membuat Perencanaan;
- Menentukan Tema Pameran/Pergelaran
- Membuat Rencana kegiatan.
- Menyusun Program acara pameran/pergelaran.
- Menentukan tempat pergelaran/pameran.
- Menyusun kepanitiaan.
- Menyusun rencana kerja dan jadwal.

Sistematika menyusun perencanaan Tertulis (Proposal)
- Judul Proposal
- Nama Acara
- Dasar, Tujuan dan Tema
- Waktu Pelaksanaan
- Tempat
- Panitia
- Acara
- Anggaran